Posted by : Fahrul Saturday, October 3, 2020

DATABASE DEVELOPMENT LIFECYCLE


Perancangan Basis Data adalah propes untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Dalam merancang sebuah database, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut disebut dengan Database System Deveopment LifeCycle.

Tahap-tahapan  : 
  1. Database Planning. menentukan tujuan dari adanya database yang ingin dibuat, gambaran secara luas seperti bagaimana nantinya pengumpulan data, design dan format data.
  2. System Definition. Sebuah database pasti memiliki user view. Pada tahapan ini user view akan diidentifikasi dan ditentukan perannya.
  3. Requirement Collection and Analysis. Tahap ini mengumpulkan dan menganalisa data yang akan dibutuhkan oleh database.
  4. Database Design & Application Design. Perancangan basis data dan perancangan aplikasi dari SI dilakukan pada tahap ini.
  5. Database Design
    1. Conceptual Database Design
    2. Logical Database Design
    3. Physical Database Design
    4. DBMS Selection (optional)
  6. Implementation. Tahapan ini adalah tahapan yang sangat penting karena setelah dirancang database tersebut akan direalisasikan.
  7. Data Conversion adn Loading. Dalam merancang sebuah database, pasti ada data lama yang dibutuhkan untuk disimpan di database baru ini. Jadi pada tahap ini akan memasukkan data ke database yang sudah disiapkan. Untuk data lama dengan format yang berbeda, akan ada proses konversi data agar bisa menyesuaikan format baru.
  8. Testing. Testing dilakuakn untuk melihat bagaimana kondisi database setelah digunakan. Akan dilakukan penilaian dengan kriteria: Learnability, Performance, Robustness, Recoverability, Adaptability. Kelima basis data inilah yang digunakan untuk melihat apakah basis data sudah cocok dengan konsumen.
  9. Operational Maintanance. Merupakan Proses terakhir untuk memastikan database berjalan dengan baik dan memperhatikan bug yang perlu di update.
Fase Perancangan Basis Data :
Fase 1 : 
Pengumpulan Data dan Analisa adalah proses identifikasi kebutuhan-kebutuhan data. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-aplikasinya inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa. 
Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa :
  1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
  2. Peninjauan dokumentasi yang ada
  3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
  4. Daftar pertanyaan dan wawancara
Fase 2 :
Perancangan Basis Data Secara Konseptual. Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan concep tual schema untuk basis data yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. sering menggunakan sebuah high-level data model seperti ERD model selama fase ini. Dalam conceptual schema, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi basis data yang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.
Aktifitas :
  1. Perancangan skema konseptual: menguji kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah konseptual database schema pada DBMS independent model data tingkat tinggi seperti EER.
  2. Perancangan Transaksi: Menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. pada tahap ini merupakan pembuatan flowchart untuk merancang karakkteristik dari transaksi-transaksi basis data yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi basis data.
Fase 3 :
Pemilihan DBMS. pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya:
  • Struktur data jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
  • Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem jika Staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
  • Tersedia layanan penjual Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem
  • Teknik keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS, struktur penyimpanan, dll.
Fase 4:
Perancangan Basis Data Secara Logika. Fase ini membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.
Pemetaan diproses dalam 2 tingkat:
  1. Pemetaan system-independent: pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tsb.
  2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik: mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.
Fase 5 :
Perancangan Basis Data Secara Fisik. Merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan recorddan jalur akses.
Petunjuk Pemilihan Percancangan Basis Data Secara Fisik.
  1. Response time. Waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
  2. Space Utility. Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur jalur akses.
Fase 6:
Implementasi Sistem Basis Data.  Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem basis data. Perintah-perintah dalam DDL dan DML dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema basis data dan file-file basis data (yang kosong). Sekarang basis data tersebut dimuat dengan datanya. Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke basis data yang baru. Transaksi-transaksi basis data sekarang harus dilaksanakan oleh para programmer aplikasi. spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji.

Model Hubungan Antara Entitas. 
Entity adalah kumpulan objek yang dapat diidentifikasi secara unik atau saling berbeda. Simbol dari entias biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Entitas kuat yaitu entitas yang keberadaanya tidak tergantung entitas lain.
Entitas lemah yaitu entitas yang bergantung pada entitas lain.

Atribut
Setiap entitas pasti memiliki element yang disebut atribut.
Atribut kunci: atribut yang digunakan untuk menentukan entitas secara unik.
Atribut simple: atribut yang bernilai tunggual dan tidak dapat dipecah lagi.
Atribut multinilai: atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap entitas inistan.
Atribut gabungan: atribut yang terdiri dari bebepara atribut yang lebih kecil dengan arti tertentu.
Atribut derivatif: atribut yang dihasilkan dari atribut lain dan tidak wajib ditulisa dalam diagram ER.
Atribut kunci komposti .Jika satu entitas tidak punya atribut kunci maka atribut kunci bisa dibentuk dari dua atribut yang bukan kunci.

Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. gambar relasi deiwakili oleh simbol belah ketupat. Relasi juga terbagi menjadi beberapa jenis:
  1. One to one: setiap entitas hanya bisa mempunyai relasi dengan satu entitas lain/
  2. One to many: hubungan antara satu entitas dengan beberapa entitas dan sebaliknya.
  3. May to many: setiap entitas bisa mempunyai relasi dengan entitas lain, dan sebaliknya.
Garis
Garis yang menghubungkan antar atribut untuk menunjukkan hubungan entitas pada diagram ER.





Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Powered by Blogger.

Popular Posts

- Copyright © APE APE LAH -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -