Archive for 2020

Normalisasi

Sunday, November 22, 2020
Posted by Fahrul

 Normalisasi

  • Normalisasi
Normalisasi merupakan teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga memebentuk struktur relasi yang baik. Tujuannya untuk menghilangkan kerangkapan data, mengurangi kompleksitas dan mempermudah pemodifikasian data.

  • Proses
data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal. 

  • Tahapan Normalisai 
dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.


Sebuah tabel dikatakan baik(efesien)/normal jika memenuhi kriteria berikut:

  1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tebel, maka dekomposisinya harus dijamin aman. Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis.
  2. Terpelihara ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Depedency Preservation).Tidak melanggar Boyce-Codd Normal Form (BCNF).
  3. Tidak melanggar Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
  • Functional Dependency
Notasi: AÞB

Notasi: A [] B

A dan B adalah atribut dari sebuah tabel.  Berarti secara fungsional A menentukan B atau B tergantung pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama.

  • Bentuk - bentuk Normal
1. Normal Pertama  (1st Normal Form)
Aturannya Tidak adanya artibut multi-value, atribut komposit atau kombinasinya, mendefinisikan atribut kunci, setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi).

2. Normalisasi Kedua ( 2nd Normal Form )
Aturannya sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu ( 1NF ), semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (Functional dependency) pada atribut kunci, jika ada Ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain, perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi.

3. Normalisasi Ketiga ( 3rd Normal Form )
Aturannya sudah berada dalam bentuknormal kedua (2NF), tidak ada ketergantungan transitif ( dimana atribut ukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya). Tabel-tabel yang memenuhi kriteria normalisasi ketiga, sudah siap diimplementasikan. Sebenarnya masih ada lagi bentuk normalisasi yang lain; Normalisasi Boyce-Codd, 4NF, 5NF, hanya saja jarang dipakai. pada kebanyakan kasus, normalisasi hanya samapi ketiga.

4. Boyce-Codd Normal Form ( BCNF)
Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dala bentuk : Y maka X adalah super key. Tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi. Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF. Perbedaannya, untuk functional dependency X = A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key. 

5. Bentuk Normal Tahap Keempat ( 4th Normal Form / 4NF )
Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tesebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued atribute. Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies.

6. Bentuk Normal Tahap Kelima ( 5th Normal Form / 5NF )
Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yang lebih kecil. Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk bersadarkan functional dependency, 5NF dibentuk bersadarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil,harus bisa digabungkan lagi untuk membentuk tabel semula.

 Anomali dan Redudansi


  • Anomali
Anomali adalah suatu masalah yang timbul pada suatu tabel, dimana masalah itu akan terjadi pada saat tebel akan dimanipulasi. Hal yang dapat terjadi adalah ketidak konsistenan data  dan data menjadi hilang ketika data lain dihapus. Bentuk Anomali ada 3 yaitu : 
  1. Anomali Penambahan terjadi pada saat penambahan data dilakukan ternyata ada elemen data yang masih kosong dan elemen tersebut diperlukan proses penambahan.
  2. Anomali Pengubahan terjadi apabila pengubahan daata yang duplikasi tetapi tidak seluruhnya diubah.
  3. Anomali Penghapusan terjadi jika ada suatu tupel yang tidak terpakai dihapus mengakibatkan adanya data lain yang hilang.
  • Redudansi
Redudansi adalah munculnya data yang berulang kali pada tabel/relasi yang semestinya tidak diperlukan.
Redudansi dapat terjadi jika :
  1. Kerangakapan data dalam suatu file.
  2. Kerangkapan data dalam beberapa file.



TRANSFORMASI

Sunday, November 8, 2020
Posted by Fahrul

 TRANSFORMASI

Transformasi merupakan perubahan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Berubah bentuk menjadi basis data fisik yang kita gunakan untuk membangun suatu sistem basis data, yakni ERD (Entity Relationship Diagram) ditransformasikan dalam bentuk tabel yang merupakan komponen utama pembentukan basis data. Atribut yang terdapat pada masing-masing entitas akan dinyatakan sebagai field atau kolom dari tabel yang sesuai.

  • TRANSFORMASI UMUM

1. Setiap entitas akan diimplementasikan dalam bentuk sebagai sebuah tabel.

2. Relasi dengan derajat 1:1 yang menghubungkan dua buah entitas dan direpresentasikan dalam bentuk penambahan/penyetaraan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas.

3. Relasi dengan derajat relasi 1:N yang menghubungkan  dua buah himpunan entitas akan direperentasisikan dalam bentuk pemberian/pencantuman atribut key dari himpunan entitas pertama(yang berderajat 1) ke tabel yang mewakili himpunan entitas kedua(yang berderajat N). atribut ker dari himpunan entitas pertama ini menjadi atribut tambahan bagi entitas kedua.

4. Relasi dengan derajat relasi  N:M yang menghubungkan dua buah himpunan entitas akan direpresentasikan dalam bentuk tabel khusus yang memiliki filed yaitu forigen key yang berasal dari primary key dari entitas-entitas yang dihubungkan.

  • TRANSFORMASI ENTITAS LEMAH
Himpunan entitas lemah tidak dapat berdiri sendiri tanpa entitas kuat. Dalam mentransformasikan dari ERD ke dalam bentuk basis data fisik keduanya sama akan terbentuk sebuah tabel. Namun yang membedakan adalah jika entitas kuat jika ditransformasikan ke dalam basis data fisik langsung menjadi tabel memiliki atribut key yang bertindak sebgaia primary key dan atribut yang lain secara utuh, maka entitas lemah hanya dapat di transformasikan dalam bentuk tabel dengan menyertakan primary key dari entitas kuat dan atribut yang dimiliki oleh entitas lemah itu sendiri.




  • TRANSFORMASI RELASI TUNGGAL
Relasi tunggal. Transformasi dilakukan dari/ke entitas yang sama tergantung dari derajat relasinya.
Relasi 1:N digunakan field key sebanyak dua dengan fungsi yang berbeda dan penamaan yang berdeda pula.
Relasi M:N dibentuk tabel baru yang merepresentasikan relasi tersebut. Tabel baru mendapatkan field dari semua atribut relasi(jika ada) yang ditambah dengan atribut key dari himpunan entitasnya.

  • TRANSFORMASI RELASI MULTI ENTITAS (N-ARY RELATION)
Secara umum,relasi multientitas yang menghubungkan lebih dari dua himpunan entitas (N himpunan entitas,dimanaN>2) akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel khusus(tentu saja, setiap himpunan entitas yang terlibat dalam relasi juga akan direpresentasikan dalam tabel-tabel terpisah) . Namun jika pada relasi yang menghubungkan Nbuah himpunan entitas kita dapat memastikan bahwa derajat relasi parsial diantara (N-1) buah himpunan entitas dengan suatu himpunan entitas (misalnya x) adalah satu ke-banyak, maka relasi tadi tidak perlu diwujudkan sebagai sebuah tabel khusus dan atribut-atributnya cukup dilekatkan pada himpunan entitas X tersebut.


  • IMPLEMENTASI RELASI GANDA
Implementasinya ditinjau pada masing-masing relasi tanpa terikat satu sama lain berdasarkan derajat relasi masing-masing relasi tersebut.

  • IMPLEMENTASI AGRESI
Dalam realitas dapat pula dijumpai adanya relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain.  Dengan kata lain, sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga mengandung unsur dari relasi lain.

  • IMPLEMENTASI SPESIALIS
Merupakan proses dekomposisi (pengelompokkan) sebuah himpunan entitas yang melahirkan himpunan entitas baru yang dilakukan secara top-down.
Proses perancangan Top Down; Membuat sub-grup dari entitas sehingga menjadi berbeda dengan entitas yang lain.
Hasil dari sub grouping adalah entitas tingkat rendah dimana salah satu atribut sebagai relasi dengan entitas diatasnya.

  • IMPLEMENTASI GENERALIS
Merupakan penyatuan beberapa himpunan entitas menjadi sebuah himpunan entitas baru. Atribut dari masing-masing himpunan entitas disatukan kedalam himpunan entitas baru.
Proses perancangan bottom-up menggabungkan beberapa entitas yang mempunyai atribut yang sama menjadi entitas yang lebih tinggi tingkatnya.
Spesialisasi dan generalisasi adalah upaya penyederhanaan; dan dapat digambarkan dengan ERD. 
Peristiwa spesialisasi dan generalisasi dapat diterapkan bolak-balik.

Skema Basis Data

Wednesday, October 21, 2020
Posted by Fahrul

 SKEMA BASIS DATA

LINK TUGAS SKEMA BASIS DATA : DISINI

ERD (Entity Relationship Diagram)

Saturday, October 17, 2020
Posted by Fahrul

ERD (Entity Relationship Diagram)



  • Pengertian 

ERD adalah suatu diagram yang mengambarkan hubungan anatar entitu di dalam database. Dalam dunia Per-IT an biasa digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Skema tentang diagram pertama kali diresmikan oleh Charles Bachman pada tahun 1960-an, yang menggunakan kotak segi empat untuk menunjukan tipe-tipe record dan tanda panah dari satu record ke record lain untuk menunjukan hubungan one-to-many. Ada beberapa model ERD menurut Peter Chen dan James Martin.

Suatu ERD berisi 3 komponen Objek :

 1. Entity 

Kumpulan objek yang dapat diidentifikasikan secara unik atau saling berbeda. Simbol dari entitas biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Selain itu, ada juga “Entitas Lemah” yang dilambangkan dengan gambar persegi panjang kecil di dalam persegi panjang yang lebih besar. Disebut entitas lemah karena harus berhubungan langsung dengan entitas lain sebab dia tidak dapat teridentifikasi secara unik.

2. Relationship

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Gambar relasi diwakili oleh simbol belah ketupat. Relasi juga terbagi menjadi beberapa jenis, one-to-one, one-to-many, many-to-many.

3. Atribute

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Atribut kunci merupakan hal pembeda atribut dengan entitas.
Ada 2 tipe atribute : 
  1. sebagai Identifiers :  digunakan untuk menetapkan bagian yang unik dari sebuah entity. Disebut juga Key.
  2. Sebagai Descriptor : untuk menspesifikasikan karakteristik yang non-unik dari bagian entity.

ENTITAS RELATIONSHIP DIAGRAM


ERD VERSI CHEN

Dasar dari versi chen ini sama seperti gambar komponen-komponen yang telah disebutkan
  1. Relationship digambarkan dengan diamond
  2. Kotak menggambarkan Entity
  3. Oval menggambarkan atribut
  4. Jenis relation ditulis pada garis dengan menambahkan tulisan yang menggambarkan connectivity (M,N) dan cardinality (0,3)


ERD Versi Martin

Pada ERD Martin :
  1. Relationship digambarkan dengan garis, dengan menambahkan  connectivity-nya(0,1,*)
  2. Hubungan digambarkan dengan | , < , ()
  3. Simbol : 








Entity Relationship Diagram Versi Martin


PERBEDAAN

Perbedaan antara ERD versi Chen dan ERD versi Martin terletak pada hubungan antar Entity pada hubungan antar entity atau Relationship-nya.


VARIAN ENTITAS 

Entitas Lemah >> berisi entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi
Entitas Kuat >> Entitas yang berdiri sendiri, keberaannya tidak tergantung dengan entitas lain.

Derajat Relationship

  1. Unary >> adalah satu buah relationship yang menghubungkan satu buah entity.
  2. Binary >> adalah satu buah relationship yang menghubungkan dua buah entity.
  3. Ternary >> adalah satu buah relationship yang menghubungkan tiga buah entity. 

Enhaced E-R Features

Digunakan untuk menangani hubungan supertipe/subtipe. Supertipe adalah suatu entitas yang bersifat umum. Sedangkan subtipe adalah suatu entitas yang merupakan penkhususan dari subtipe.

Proses Pembuatan Hubungan 

Generalisasi
  • Proses perancangan yang bersifat bottom-up
  • Pembuatan Entitas yang bersifat umum dimulai dari tipe-tipe entitas yang bersifat khusus
Spesialisasi
  • Proses perancangan yang bersifat top-down
  • Pembuatan satu atau beberapa entitas yang bersifat khusus dilakuakn dari entitas yang bersifat umum terlebih dahulu

Batasan Relasi

Batasan relasi menjelaskan apakah keberadaan  entitas tergantung suatu entitas tergantung pada entitas lain melalui suati relasi. Ada 2 tipe batasan relasi yakni :
  1. Total Participation (partisipasi total)
    jika keberadaan entitas tersebut dangat bergantung pada keberadaan entitas lain.

  2. Partial Participation (partisipasi sebagian)
    jika entitas tersebut tidak bergantung dengan keberadaan entitas lain tetapi berhubungan satu sama lain.

Langkah-Langkah Membuat ERD

  1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat
  2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan 
  3. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya
  4. Menentukan derajat dan cardinality rasio relasi untuk setiap himpunan relasi
  5. Melengkapi himpunan relasi dengan atribu-atribut yang bukan kunci (non-key)
  6. Lihat kembali ERD yang dibuat apakah masih perlu refinement (penghalusan) dengan generalisasi-spesialisasi, agregasi, batasan relasi


LINK LATIHAN ERD : DI SINI

Rangkuman Materi DATABASE DEVELOPMENT LIFECYCLE

Saturday, October 3, 2020
Posted by Fahrul

DATABASE DEVELOPMENT LIFECYCLE


Perancangan Basis Data adalah propes untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Dalam merancang sebuah database, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut disebut dengan Database System Deveopment LifeCycle.

Tahap-tahapan  : 
  1. Database Planning. menentukan tujuan dari adanya database yang ingin dibuat, gambaran secara luas seperti bagaimana nantinya pengumpulan data, design dan format data.
  2. System Definition. Sebuah database pasti memiliki user view. Pada tahapan ini user view akan diidentifikasi dan ditentukan perannya.
  3. Requirement Collection and Analysis. Tahap ini mengumpulkan dan menganalisa data yang akan dibutuhkan oleh database.
  4. Database Design & Application Design. Perancangan basis data dan perancangan aplikasi dari SI dilakukan pada tahap ini.
  5. Database Design
    1. Conceptual Database Design
    2. Logical Database Design
    3. Physical Database Design
    4. DBMS Selection (optional)
  6. Implementation. Tahapan ini adalah tahapan yang sangat penting karena setelah dirancang database tersebut akan direalisasikan.
  7. Data Conversion adn Loading. Dalam merancang sebuah database, pasti ada data lama yang dibutuhkan untuk disimpan di database baru ini. Jadi pada tahap ini akan memasukkan data ke database yang sudah disiapkan. Untuk data lama dengan format yang berbeda, akan ada proses konversi data agar bisa menyesuaikan format baru.
  8. Testing. Testing dilakuakn untuk melihat bagaimana kondisi database setelah digunakan. Akan dilakukan penilaian dengan kriteria: Learnability, Performance, Robustness, Recoverability, Adaptability. Kelima basis data inilah yang digunakan untuk melihat apakah basis data sudah cocok dengan konsumen.
  9. Operational Maintanance. Merupakan Proses terakhir untuk memastikan database berjalan dengan baik dan memperhatikan bug yang perlu di update.
Fase Perancangan Basis Data :
Fase 1 : 
Pengumpulan Data dan Analisa adalah proses identifikasi kebutuhan-kebutuhan data. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-aplikasinya inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa. 
Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa :
  1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
  2. Peninjauan dokumentasi yang ada
  3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
  4. Daftar pertanyaan dan wawancara
Fase 2 :
Perancangan Basis Data Secara Konseptual. Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan concep tual schema untuk basis data yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. sering menggunakan sebuah high-level data model seperti ERD model selama fase ini. Dalam conceptual schema, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi basis data yang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.
Aktifitas :
  1. Perancangan skema konseptual: menguji kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah konseptual database schema pada DBMS independent model data tingkat tinggi seperti EER.
  2. Perancangan Transaksi: Menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. pada tahap ini merupakan pembuatan flowchart untuk merancang karakkteristik dari transaksi-transaksi basis data yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi basis data.
Fase 3 :
Pemilihan DBMS. pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya:
  • Struktur data jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
  • Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem jika Staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
  • Tersedia layanan penjual Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem
  • Teknik keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS, struktur penyimpanan, dll.
Fase 4:
Perancangan Basis Data Secara Logika. Fase ini membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.
Pemetaan diproses dalam 2 tingkat:
  1. Pemetaan system-independent: pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tsb.
  2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik: mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.
Fase 5 :
Perancangan Basis Data Secara Fisik. Merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan recorddan jalur akses.
Petunjuk Pemilihan Percancangan Basis Data Secara Fisik.
  1. Response time. Waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
  2. Space Utility. Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur jalur akses.
Fase 6:
Implementasi Sistem Basis Data.  Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem basis data. Perintah-perintah dalam DDL dan DML dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema basis data dan file-file basis data (yang kosong). Sekarang basis data tersebut dimuat dengan datanya. Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke basis data yang baru. Transaksi-transaksi basis data sekarang harus dilaksanakan oleh para programmer aplikasi. spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji.

Model Hubungan Antara Entitas. 
Entity adalah kumpulan objek yang dapat diidentifikasi secara unik atau saling berbeda. Simbol dari entias biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Entitas kuat yaitu entitas yang keberadaanya tidak tergantung entitas lain.
Entitas lemah yaitu entitas yang bergantung pada entitas lain.

Atribut
Setiap entitas pasti memiliki element yang disebut atribut.
Atribut kunci: atribut yang digunakan untuk menentukan entitas secara unik.
Atribut simple: atribut yang bernilai tunggual dan tidak dapat dipecah lagi.
Atribut multinilai: atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap entitas inistan.
Atribut gabungan: atribut yang terdiri dari bebepara atribut yang lebih kecil dengan arti tertentu.
Atribut derivatif: atribut yang dihasilkan dari atribut lain dan tidak wajib ditulisa dalam diagram ER.
Atribut kunci komposti .Jika satu entitas tidak punya atribut kunci maka atribut kunci bisa dibentuk dari dua atribut yang bukan kunci.

Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. gambar relasi deiwakili oleh simbol belah ketupat. Relasi juga terbagi menjadi beberapa jenis:
  1. One to one: setiap entitas hanya bisa mempunyai relasi dengan satu entitas lain/
  2. One to many: hubungan antara satu entitas dengan beberapa entitas dan sebaliknya.
  3. May to many: setiap entitas bisa mempunyai relasi dengan entitas lain, dan sebaliknya.
Garis
Garis yang menghubungkan antar atribut untuk menunjukkan hubungan entitas pada diagram ER.





Rangkuman Materi Sistem Basis Data

Saturday, September 26, 2020
Posted by Fahrul

Rangkuman Materi Sistem Basis Data 


Data adalah kumpulan fakta yang terbukti kebenarannya. Kumpulan data yang diolah disebut Informasi. Sedangkan basis data adalah kumpulan/himpunan data yang dapat teruji kebenarannya. Manfaat dari basis data adalah untuk memudahkan manusia melihat data-data lama dengan mudah, karena basis data menggunakan file/tabel/arsip agar mudah dicari dan dilihat lagi meskipun bertahun-tahun lamanya.

Pengetahuan adalah informasi yang didapat dari analisa. Pengetahuan yang diperoleh tidak dapat diprediksi.

Perbedaan Datawerehouse dan Database

Database

Database adalah kumpulan/himpunan data yang dapat teruji kebenarannya. Pengertian lainnya kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (software) program atau aplikasi untuk menghasilkan informasi.
  1. Database dipergunakan dalam Transaksional Pengolahan Online (OLTP) dan dapat pula dipergunakan untuk kebutuhan data warehouse.
  2. Tabel dan gabungan dalam database sangat kompleks sehingga dapat mengurangi data berlebihan serta menghemat ruang penyimpanan.
  3. Database berorientasi pada pelanggan (customer oriented) dan dipergunakan dalam proses query serta transaksi, misalnya oleh kasir, pramuniaga, serta para profesional IT.
  4. Database mengatur dan mengolah data secara detil sehingga mudah dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  5. Sistem database umumnya mengambil pemodelan data “entity relationship” serta desain yang berorientasi pada aplikasi.
  6. Database terfokus pada data real time dalam suatu organisasi atau instansi tanpa mengacu pada data-data historus maupun data-data dari organisasi lainnya.
  7. Pola akses pada database terutama terdiri dari transaksi atomik yang pendek dan sistem seperti ini membutuhkan mekanisme “concurency control” serta “recovery”.
Datawerehaouse

Data Werehouse adalah merupakan tempat penyimpanan data historikal yang diorganisasikan berdasarkan pada subyek untuk pengambilan keputusan pada organisasi. Data warehouse mem-fasilitasi pada kegiatan, antara lain Data Mining dan mendukung pengambilan keputusan.
  1. Data warehouse dipergunakan dalam Online Analytical Processing (OLAP) yang mampu membaca data historis bagi pengguna dalam proses pengambilan keputusan.
  2. Tabel dan gabungan dalam data warehouse tergolong sederhana untuk mengurangi waktu respon dan permintaan analitis.
  3. Data warehouse berorientasi pada pasar (market oriented) dan dipergunakan dalam proses analisa data oleh orang-orang yang memiliki profesi knowlegde field, misalnya eksekutif, manager, serta para ahli analis data.
  4. Data warehouse mengatur dan mengolah data-data historis dalam jumlah besar dan menyediakan beberapas fasilitas untuk keperluan menjumlah penjualan total serta menggabungkan penjualan pada tiap area, tiap bulan, dan seterusnya. Data warehouse menyimpan dan mengolah data menurut tingkat granularitas yang berbeda.
  5. Sistem data warehouse umumnya mengambil pemodelan “snowflake” atau “star” serta desain yang berorientasi pada subyek.
  6. Data warehouse sering menjangkau berbagai tipe skema database dikarenakan proses evolusioner dari sebuah organisasi. Data warehouse juga berhubungan dengan berbagai informasi yang didapatkan dari beberapa organisasi lainnya, yang mana menggabungkan dari berbagai tempat penyimpanan data. Hal ini akan menyebabkan jumlah volume yang sangat besar sehingga data warehouse disimpan dalam beberapa tempat penyimpanan.
  7. Pola akses pada data warehouse sebagian besar adalah “read only”. Hal ini karena sebagian besar data yang tersimpan adalah data-data historis dan hanya sedikit data-data baru).

Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program lain untuk mengakses dan memanipulasi file tersebut.

DBMS adalah paket perangkat lunak yang didesain untuk melakukan penyimpanan dan pengaturan basis data.

Komponen sistem basis data terdiri dari :

  1. Perangakt keras (Hardware)
  2. Sistem Operasi
  3. Basis Data
  4. DBMS
  5. User
  6. Aplikasi lain
DBMS Mencakup Proses:
  1. Defining : database mendefinisikan tipe data, struktur dan batasan. 
  2. Manipulating : mencakup query untuk mendapatkan data yang dicari.
  3. Sharing : dapat sharing dengan multiple user.
Fungsi yang lebih penting dari DBMS adalah proteksi dan mantain database dalam jangka panjang.
Proteksi : mengandung system protection yang menangani kondisi malfunction/crash baik pada hardware ataupun software, juga mengandung security Protection yang menangani pengaksesan oleh user terlarang.
Maintain : mengandung sistem maintaining yang selalu meningkatkan kebutuhan perubahan tiap waktu.
jadi, sistem database dapat memanajemen databasenya.
tujuan DBMS untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan data, efesiensi ruanng penyimpanan, dan keakuratan, pembetukan kode dan relasi antar data berdasar aturan dan batasan tipe data, domain data, keunikan data, untuk menekan ketidakakuratan saaat entry data.

Abstraksi data merupakan tingkatan dalam melihat data dalam sebuah sistem data base. level abstraksi data terbagi menjadi 3 yaitu :
  1. Level Fisik
  2. Level Logik
  3. External Level
Jenjang Data :
  1. Character : merupakan bagian data yang terkecil.
  2. Field : menunjukan suatu item dari data, seperti nama, alamat, dan lain-lain.
  3. Record : kumpulan dari Field.
  4. File : kumpulan dari record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.
  5. Database : kumpulan dari file-file.
Model Data adalah sekumpulan tool konsptual untuk mendeskripsikan data, relasi-relasi antar data yang menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Model data terbagi menjadi 3 kelompok besar : 
  1. Model Entity-Relationship : didasarkan atas presepsi terhadap dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek. Menggunakan diagram E-R.
  2. Model Relaional : Menggabarkan data dalam bentuk tabel.
  3. Model Object Oriented Model : model berorientasi objek bebasiskan kumpulan objek.
  4. Model Hirarki : menyerupai pohon yang dibalik. menggunakan pola hubunga orang tua anak. pada puncak hirarki disebut dengan akar.

Apa itu data dan Basis data ?

Friday, September 18, 2020
Posted by Fahrul

 Apa itu data dan Basis data ?


Data adalah kumpulan fakta yang terbukti kebenarannya. Kumpulan data yang diolah disebut Informasi. Sedangkan basis data adalah kumpulan/himpunan data yang dapat teruji kebenarannya. Manfaat dari basis data adalah untuk memudahkan manusia melihat data-data lama dengan mudah, karena basis data menggunakan file/tabel/arsip agar mudah dicari dan dilihat lagi meskipun bertahun-tahun lamanya.

PENGETAHUAN 

Pengetahuan adalah informasi yang didapat dari analisa. Pengetahuan yang diperoleh tidak dapat diprediksi.

BIG DATA

Big data adalah kumpulan data yang lebih besar dan lebih kompleks, terutama dari sumber data baru. Set data ini sangat banyak sehingga software pemrosesan data tradisional tidak dapat mengelolanya. 

DATABASE

Database adalah kumpulan/himpunan data yang dapat teruji kebenarannya. Pengertian lainnya kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (software) program atau aplikasi untuk menghasilkan informasi.

DATA WEREHOUSE

Data Werehouse adalah merupakan tempat penyimpanan data historikal yang diorganisasikan berdasarkan pada subyek untuk pengambilan keputusan pada organisasi. Data warehouse mem-fasilitasi pada kegiatan, antara lain Data Mining dan mendukung pengambilan keputusan.

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Powered by Blogger.

Popular Posts

- Copyright © APE APE LAH -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -