Manajemen Resiko Proyek
- Market Risk
- Financial Risk
- Technology Risk
- People Risk
- Structure/Process Risk
- Decision Tree Analysis
- Simulation
- Sensitivity Analysis
- Requested Changes
- Recommended Corrective and Preventive Actions
- Updates to the risk register, project management plan, and organizational process assets
Project Life Cycle dan Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
Project Life Cycle dan Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
Project Life Cycle
- Tahap Inisiasi (Initiation Phase), tahap ini merupakan tahap dimana masih berupa tahap pengenalan suatu proyek yang akan dikerjakan yaitu berupa tahap konseptual atau pengenalan identitas suatu proyek. Biasanya pada tahap ini masih dilakukan suatu survei terhadap proyek yang akan direncanakan ke depan dan pengumpulan informasi yang dilakukan oleh suatu manajemen panitia, sehingga dapat memberikan suatu gambaran umum dari proyek yang akan dikerjakan.
- Tahap Perencanaan dan Pengembangan (Planning and Develop phase), Tahap perencanaan merupakan tahap yang paling penting dimana membutuhkan banyak waktu dan personel yang terlibat sesuai dengan besar kecilnya proyek. Output dari tahap ini diantaranya struktur dan tim proyek, gambar detail disain, scope pekerjaan, data teknis, jadwal proyek, jadwal pekerja, jadwal material/pembelanjaan, prosedur-prosedur, dan hal-hal detail lainnya. Pada tahap perencanaan biasanya dilakukan tahap pengembangan akan desain perencanaan yang dibuat, biasanya penyempurnaan dari rancangan awal berupa penyempurnaan teknis, fungsi, kualitas dan biaya. Pada tahap pengembangan suatu rekayasa nilai (Value Engineering) biasanya dapat mendukung dalam melakukan efisiensi biaya proyek ke depannya.
- Tahap Pelaksanaan (Execution), Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan atau implementasi dari suatu proyek yang telah direncanakan, pada tahap ini banyak sumber daya yang akan digunakan seperti material, mesin, uang, metode, tenaga kerja, pada tahap inilah suatu proyek dapat terealisasi setelah memalui tahap perencanaan. Dalam siklus hidup proyek konstruksi tahap pelaksanaan merupakan tahap yang paling kompleks akan timbulnya masalah, mulai dari masalah teknis, keuangan, klaim sampai masalah sosial, sehingga pada tahap ini perluh dilakukan suatu proses pengontrolan dalam kegiatan pelaksanaannya serta pengendalian dari penyimpangan yang terjadi.
- Tahap Penyelesaian proyek (Closing phase), Tahap ini terdiri dari masa perawatan dan serah terima. Proses serah terima umumnya dibagi dua tahap, tahap pertama setelah pekerjaan konstruksi selesai dan siap digunakan dan selanjutnya setelah masa perawatan selesai. Output dari tahap ini adalah final dokumen yang berisikan semua dokumen kontrol dalam tahap konstruksi, gambar final (as built drawing), manual operasi dan berita acara serah terima atau penyelesaian proyek yang merupakan tahap akhir dari sebuah proyek. Pada tahap ini kualitas dari suatu hasil produk proyek harus menjadi prioritas agar hubungan kerja sama antara pemilik dan pelaksana proyek tidak berhenti begitu saja akibat adanya penyimpangan dalam hal kualitas, maka dari itu masa perawatan umumnya diberikan oleh pihak pelaksana berdasarkan waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.
Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
PROYEK, MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
- Memiliki awal dan akhiir
- Memiliki jadwal, biaya dan batasan kualitas
- Merupakan usaha yang spesifik
- Merupakan sejumlah scope yang harus dilaksanakan
Proyek ?
Perancangan Sistem (Cont)
Halo gaes, jadi kita akan melanjutkan penjelasan tentang Perancangan Sistem. Checkidout.
DESAIN SISTEM
Tujuan dari desain sistem. Solusi tersebut dapat berupa:
turn-key system: beli sistem jadi dan tinggal pakai,
Customized system: beli sistem jadi dengan penyesuaian di sana sini,
in-house debelopment: membuat sistem sendiri
Output Desain sistem hasil in-house development, yaitu:
Desain Proses,
Desain Basis Data,
Desain Input,
Desain Output,
Desain Antarmuka dengan Pemakai,
Desain Kontrol
Desain Jaringan Komputer.
Perancangan Proses
Tujuan dari perancangan proses untuk menjaganya proses data lancar dan teratur untuk menghasilkan informasi yang benar dan mengawasi proses dari sistem. Perancangan proses digambarkan dengan sistem flowchar atau DFD.Tipe Prosesnya meliputi:
l Batch Processing: datanya tidak dapat diperoleh secara langsung ketika datang, tetapi dikumpulkan terlebih dahulu dalam batch dan langsung di proses.
l Online Processing: data langsung diinputkan.
l Remote Batch: data dimasukkan secara online ataupun offline kemudian dikumpulkan dalam batch sebelum diproses.
l Real Time: proses yang cepat sehingga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang sama.
Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah proses yang menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
Langkah-langkah perancangan basis data, yaitu:
l Menentukan kebutuhan file untuk sistem baru
l Menentukan parameter kebutuhan file dari database
Tiga model database yang cukup dikenal adalah model hierakrikal, model jaringan, dan relasional.
Relation database management systems, dibuat dengan struktur tiga skema, yaitu - ekstrenal, konseptual dan internal.
Perancangan Input
Alat input digolongkan yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung.
Ada beberapa syarat untuk perancanga Input adalah yang di input data variabel, tidak perlu input data yang dapat dihitung atau disimpan oleh program, menggunakan kode atribut yang sesuai, jika suatu dokumen dirancang untuk mengumpulkan data, gunakan hal-hal berikut:
l cantumkan instruksi pengisian form
l minimalkan jumlah tulisan tangan
l urutkan data yang harus diisi seperti urutan membaca buku
l gunakan rancangan berdasar pada metafor
kontrol internal dalam desain input yang pertama jumlah input harus dimonitor, jangan sampai ada yang terlewat, lalu pastikan data yang diinput valid: eksistensi, tipe data, domain, nilai-nilai kombinasi, self-chechking digits, dan format.
Langkah-langkah desain input yang pertama identifikasi input sistem dan review kebutuhan pemakai. Kedua pilih kontrol GUI yang sesuai seperti text box, radio button, check box, list box, drop-down list, combination box, dan buttons. Dan yang terakhir bila perlu, buat desain dokumen sumber.
Desain Output
Jenis Output ada 2, jenis output internal dan eksternal :
l Output internal: output bagi ini akan tetao berada di perusahaan dan akan disimpan sebagai arsip atau dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi.
l Output eksternal: output yahng didistribusikan kepada pihak luar.
Perancangan Antarmuka
Tipe pemakai komputer ahli dan pemula. Faktor yang mendukung untuk pamakai pemula adalah :
l faktor pemakai
l faktor huma engineering
l dialog dan istilah
ada beberapa masalah yang sering muncul dalam desain antarmuka seperti penggunaan singkatan-singkatan, desain yang tidak jelas, ketidakmampuaan membedakan tindakan-tondakan alternatif yang harus dipilih pemakai, pendekatan problem solving yang tidak konsisten dan desain yang tidak konsisten.
Dan juga ada beberapa hal untuk memecahkan masalah diatas contohnya, pahami user dan tugas mereka, libatkan user dalam desain antarmuka, uji sistem dengan melibatkan user, lakukan proses desain secara iteratif.
syarat untuk desain antarmuka:
l Layar harus diformat agar berbagai info, perintah, pesan muncul di area layar yang konsisten
l Pesan, perintah, informasi jangan terlalu panjang
l Jangan terlalu sering memakai atribut display yang menggangu seperti blinking, highlight, dsb
l Nilai default dibuat jelas
l Antisipasi error yang mungkin dibuat user
l Jika ada error, user mestinya tidak boleh melanjutkan tanpa memperbaiki error tersebut
l Jika user melakukan sesuatu yang membahayakan sistem, keyboard harus terkunci dan pesan untuk meminta bantuan teknisi harus dimunculkan
selain syarat desain antarmuka, ada beberapa syarat lainnya yang ada pada desain antarmuka, yaitu, syarat-syarat dialog: gunakan kalimat sederhana dan benar, jangan mencoba melucu, dan jangan menghina. Syarat-syarat istilah: jangan gunakan jargon komputer, hindari singkatan jika mungkin, konsisten dengan pemilihan istilah, dan pilihlah istilah yang tepat untuk perintah.
Perancangan Kontrol Sistem
Tujuan dari desain kontorl agar keberdaan sistem setelah diimplementasi dapat mengatasi kendala dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.
Ancaman yang dapat terjadi seperti, kurangnya pelatihan, perangkat lunak yang bersifat merusak (virus), penyadapan, pengaksesan yang tidak sah, perubahan / kehilangan database, kegagalan landasan teknologi
Jenis kontrol:
l pendeteksian
l pengkoreksian
PROSES PERANCANGAN SISTEM
Pada awalnya kita harus menetapkan strategi kerangka kerja untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. rancangan tersebut melibatkan manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem. lalu proses tersebut harus dipastikan bahwa proyek tersebut yang diusulakn dievaluasi dan diproritaskan. untuk memenuhi alasan melakukan perencanaan sistem yaitu dihubungi dengan rencana bisnis dan menghindari sejumlah kerugian.
Proses selanjutnya adalah membuat sebuah komponen laporan yang pertama, komponen keselurahn ( berhubungan dengan sumber daya yang diperoleh selama 3 - 5 tahun ) meliputi: personil baru, hardware, software, peralatan telekomunikasi, lokasi computer dan keamanan. Kedua, komponen aplikasi: suatu portofolio yang disetujui dari porposal proyek sistem, secara luas menyatakan yang termasuk komponen keseluruhan. Untuk melakukan proses tersebut, adanya sebuah komunikasi dengan analis sistem. keduanya berhubungan dengan proses mendefiniskan kebutuhan pemakai dan perbedaan pada cakupkan dan tahap rinci. Memastikan adanya perancangan sistem, harus adanya faktor strategi yang mendukung. serta harus diadakan evaluasi terhadap faktor kelayakan dan faktor strategi.
STAKEHOLDER
pihak individu, kelompok, ataupun komunitas tertentu yang mempunyai kepentingan dalam suatu perusahaan. Stakeholder mempunyai potensi untuk bisa memengaruhi ataupun dipengaruhi oleh bisnis yang ada didalamnya. Tujuh Stakeholder pada pengembangan Sistem Infpormasi, yaitu :
l System analysts
l System owners
l System users
l System designers
l System builders
l Information techology vendors
l Information technology consultants.
Musiliduhin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi.
Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset
Al-Fattah, Hanif. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : CV Andi Offset
PERANCANGAN SISTEM
Tahap Desain Sistem
- Spesifikasi kebutuhan fungsional
- Memenuhi target
- Memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performasi maupun pengunaan sumber daya
- Kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan perangkat.
Individu Pengambil Keputusan
1. Executive (manajemen tingkat atas)
2. Middle Mananger (manjer level menengah)
3. Functional User (pengguna aplikasi langsunnga)
Musiliduhin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi.
Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset
Al-Fattah, Hanif. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : CV Andi Offset
Tahapan Analisis Sistem dan Metode Pengumpulan Kebutuhan
Halo gaes selamat datang sekaligus selamat membaca artikel ringkasan yang saya buat dengan judul dari materi mata kuliah APS yaitu Tahapan Analisis Sistem dan Metode Pengumpulan Kebutuhan. Nah jadi langsung saja cekidot.
Yang pertama kita harus mengenal suatu istilah yaitu SDLC (Software Development Life Cycle) atau yang berarti Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak. Artinya jika suatu software berhasil dibuat, maka software tersebut dapat dikembangkan lagi sehingga menjadi lebih baik. Siklus yang terjadi mulai dari planning, analisa, perancangan, implementasi, testing dan integrasi, lalu yang terakhir adalah maintenance. Siklus ini terjadi agar software terus berkembang.
l System Develompment Stage
n Tahap Perancangan = memikirkan kebutuhan dari user. Langkah awal dari merencanakan.
n Tahap Analisis Sistem = Tahap kritis dan sangat penting. Ditahap ini akan dilalukan evaluasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi.
u Langkah-langkah analisa sistem : Identify, Understand, Analyze, Report
n Tahap Desain Sistem
l Identifikasi penyebab masalah
Analisis sistem harus memiliki pengetahuan tentang aplikasi yang sedang dianalisanya.
l Identifikasi Titik Keputusan
Kondisi dimana ada sesuatu yang terjadi, jika sudah dapat mengidentifikasi titik keputusan penyebab masalah maka penelitian dimulai dari titik keputusan tersebut.
l Identifikasi Personil Kunci
Personil kunci dapat menyebabkan masalah jika tidak dianalisa dengan baik
Bagaimana Cara memahami kerja sistem ?
Kita bisa melakukan melalui penelitian terinci, menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, daftar pertanyaan, dan pengambilan sampel.
Setalah selesai maka kita harus melaporkan hasil analisis yang nantinya akan diserahkan kepada steering committee dan diteruskan kepada manajemen.
Langkah selanjutnya adalah analisis hasil penelitian :
1. Analisis Kelemahan Sistem = seperti namanya analisis masalah yang terjadi agar dapat menemukan apa penyebab masalah tersebut.
2. Analisis Distribusi Pekerjaan = hal ini dilakukan untuk mengetahui beban pekerjaan dari masing-masing personil.
3. Anlisis Keandalan = untuk menunjukan seberapa banyak kesalahan terjadi
4. Analisis Dokumen = untuk melihat sistem yang lama
5. Analisis Laporan = untuk menganalisis sistem yang lama
6. Analisis Teknologi = untuk menganalisis kecocokan dalam sistem yang lama
7. Analisis Kebutuhan Informasi Pemakai = Agar bisa menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan user.
Setalah banyak melakukan analisis, kita selanjutnya melaporkan hasil analisis tersebut agar dapat berguna sebagai sumber informasi untuk membuat atau melanjutkan sistem yang baru. Hasil akhir analisis sistem akan ditentukan dari proposal yang telah diserahkan apakah layak dilanjutkan atau tidak.
Requirement adalah kondisi yang dibutuhkan oleh user untuk mengatasi suatu masalah atau untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode Pengumpulan Kebutuhan terdapat dua metode yaitu tradisional dan modern. Metode tradisional adalah dengan wawancara, angketm observasi, Analisis prosedur dan dokumen lain. Sedangkan metode modern dapat dilakukan dengan JAD (Joint Application Design), CASE (Computer-aided Software engineering) tools dan Rekayasa ulang proises bisnis.
l JAD mengumpulkan user kunci, manajer dan analisis sistem yang terlibat dalam analisis sistem saat ini. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi kebutuhan sistem secara simultan dari orang-orang diposisi penting yang terlibat di dalam sistem. Hasilnya dokumen tentang detil pekerjaan dari sistem saat ini dihubungkan dengan studi dengan sistem penggantinya.
l CASE Tool perangkatat lunak untuk membangun sistem informasi secara otomatis
l Rekayasa ulang proses bisnis adalah cara mencari dan mengimplementasikan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk mencapai terobosan baru pada produk dan jasa.
Software Requirement Spesification adalah hasil dari akhir proses analisis.
Kesimpulan
Untuk menganalisis sistem memerlukan banyak waktu dan tenaga agar dapat menganalisis dengan tepat dan cermat. Seorang analis harus mampu dan menguasai aplikasi yang sedang dibuat atau direncanakan. Dan dalam metode pengumpulan data bisa dengan metode modern dan tradional. Keduanya dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Musiliduhin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi.
Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset
Al-Fattah, Hanif. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : CV Andi Offset