Archive for 2021

Project Risk Management

Saturday, November 13, 2021
Posted by Fahrul

 Manajemen Resiko Proyek

Sebuah manajamen atau cara mengatur bagaimana mengidentifikasi, analisa dan merespon resiko di proyek disebut Manajemen Resiko Proyek. Manajemen dapat membantu mengurangi resiko dan membantu kesuksesan sebuah proyek.

Resiko Negatif dari sebuah proyek adalah kemungkinan untuk mengalami kerugian. Dengan mengetahui resiko negatif kita dapat mencari potensial masalah yang akan muncul dalam proyek dan kemungkinan untuk mengantisipasinya lebih besar. Resiko Positif adalah resiko yang muncul berupa sesuatu yang bagus. Jadi, tujuan dari manajemen resiko adalah meminimalkan resiko negatif dan memperbesar resiko positif.

Risk Utility disebut juga risk toleran adalah jumlah kepuasan yang dapat diterima dari hasil mengatasi resiko. risk utility akan menurun untuk orang yang anti resiko. 

Manajemen Resko Proyek ada 6 yaitu : 
1. Plan Manajemen Resiko
2. Identifikasi Resiko
3. Analisa Resiko Kualitatif
4. Analisa Resiko Kuantitatif
5. Plan Response Resiko
6. Monitoring dan Kontrol Resiko



Beberapa Sumber Resiko Proyek IT
Beberapa kategori resiko dalam IT yang lain :
  • Market Risk
  • Financial Risk
  • Technology Risk
  • People Risk
  • Structure/Process Risk

Tahapan Manajemen Resiko Proyek

1. Plan Management Risk 
Output utamanya adalah dokumen yang menggambarkan prosedur menghadapi resiko dalam proyek. hal yang perlu diperhatikan dalam plan manajemen resiko adalah Methology, Roles and Responsibilities, Budget and Schedule, Risk Catagories, Risk Probability and Impact, Risk Documentation. 

2. Identifikasi Resiko
Sebuah proses untuk mengetahui apa saja potensi yang menghambat atau mendukung proyek. Tools yang digunakan seperti Brainstorming, Teknik Delphi, Interviewing dan SWOT.

Brainstorming adalah teknik mempertemukan semua anggota tim dan penyampaian ide untuk memecahkan masalah. fasilitator yang berpengalaman dibutuhkan dalam sesi brainstorming.

Teknik Delphi adalah teknik yang digunakan untuk mencapai kesepakatan oleh para pakar memprediksi kemungkinan-kemungkinan dalam proyek.

Interviewing adalah teknik untuk mencari fakta dengan cara mengumpulkan informasi face-to-face, by phone, atau diskusi.

SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities dan Threat) bertujuan untuk mengidentifikasi resiko.

3. Analisa Resiko Kualitatif
Menghitung Resiko dan dampak untuk menentukan prioritas dan besarnya. 

4. Analisa Resiko Kuantitatif
Sering mengikuti analisa risiko kualitatif, namun keduanya bisa dilakukan bersama-sama. Proyek besar dan rumit yang melibatkan teknologi terdepan sering memerlukan analisa risiko kuantitatif yang luas.
Teknik utama meliputi : 
  • Decision Tree Analysis
  • Simulation
  • Sensitivity Analysis
5. Monitoring dan Kontrol Resiko
Melibatkan Melaksanakan proses manajemen resiko untuk merespon kejadian risiko.
Output utama Pemantauan resiko dan pengendalian adalah : 
  • Requested Changes
  • Recommended Corrective and Preventive Actions
  • Updates to the risk register, project management plan, and organizational process assets



REFERECE : 

Putri, Melani Novia, Alizar Hasan Zaidir, and Alizar Hasan. "Analisis Manajemen Resiko Proyek Pembangunan Rumah Sakit Universitas Andalas." Prosiding 2nd Andalas Civil Engineering National Conference. Padang. Vol. 13. 2015.

Prapti, Meniek Srining. "Manajemen Resiko Proyek: Suatu Kajian Teoritis." Jati Undip 2 (2007): 74-83.

Zainuddin, Zainuddin, and Sujiat Sujiat. "MODEL MANAJEMEN RESIKO PROYEK INSFRASTRUKTUR PERDESAAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN." Teknika 16.1 (2021): 24-35.



Project Life Cycle dan Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak

Saturday, September 25, 2021
Posted by Fahrul

Project Life Cycle dan Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak

Project Life Cycle

Siklus hidup proyek adalah tahapan-tahapan untuk mengerjakan suatu proyek dari awal hingga selesai. Siklus hidup proyek memiliki 4 tahapan penting. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit tentang siklus ini.

  1. Tahap Inisiasi (Initiation Phase), tahap ini merupakan tahap dimana masih berupa tahap pengenalan suatu proyek yang akan dikerjakan yaitu berupa tahap konseptual atau pengenalan identitas suatu proyek. Biasanya pada tahap ini masih dilakukan suatu survei terhadap proyek yang akan direncanakan ke depan dan pengumpulan informasi yang dilakukan oleh suatu manajemen panitia, sehingga dapat memberikan suatu gambaran umum dari proyek yang akan dikerjakan.
  2. Tahap Perencanaan dan Pengembangan (Planning and Develop phase), Tahap perencanaan merupakan tahap yang paling penting dimana membutuhkan banyak waktu dan personel yang terlibat sesuai dengan besar kecilnya proyek. Output dari tahap ini diantaranya struktur dan tim proyek, gambar detail disain, scope pekerjaan, data teknis, jadwal proyek, jadwal pekerja, jadwal material/pembelanjaan, prosedur-prosedur, dan hal-hal detail lainnya. Pada tahap perencanaan biasanya dilakukan tahap pengembangan akan desain perencanaan yang dibuat, biasanya penyempurnaan dari rancangan awal  berupa penyempurnaan teknis, fungsi, kualitas dan biaya. Pada tahap pengembangan suatu rekayasa nilai (Value Engineering) biasanya dapat mendukung dalam melakukan efisiensi biaya proyek ke depannya.
  3. Tahap Pelaksanaan (Execution), Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan atau implementasi dari suatu proyek yang telah direncanakan, pada tahap ini banyak sumber daya yang akan digunakan seperti material, mesin, uang, metode, tenaga kerja, pada tahap inilah suatu proyek dapat terealisasi setelah memalui tahap perencanaan. Dalam siklus hidup proyek konstruksi tahap pelaksanaan merupakan tahap yang paling kompleks akan timbulnya masalah, mulai dari masalah teknis, keuangan, klaim sampai masalah sosial, sehingga pada tahap ini perluh dilakukan suatu proses pengontrolan dalam kegiatan pelaksanaannya serta pengendalian dari penyimpangan yang terjadi.
  4. Tahap Penyelesaian proyek (Closing phase), Tahap ini terdiri dari masa perawatan dan serah terima. Proses serah terima umumnya dibagi dua tahap, tahap pertama setelah pekerjaan konstruksi selesai dan siap digunakan dan selanjutnya setelah masa perawatan selesai. Output dari tahap ini adalah final dokumen yang berisikan semua dokumen kontrol dalam tahap konstruksi, gambar final (as built drawing), manual operasi dan berita acara serah terima atau penyelesaian proyek yang merupakan tahap akhir dari sebuah proyek. Pada tahap ini kualitas dari suatu hasil produk proyek harus menjadi prioritas agar hubungan kerja sama antara pemilik dan pelaksana proyek tidak berhenti begitu saja akibat adanya penyimpangan dalam hal kualitas, maka dari itu masa perawatan umumnya diberikan oleh pihak pelaksana berdasarkan waktu yang telah ditentukan dalam kontrak. 

Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak

Metodologi pengembangan perangkat lunak atau metodologi pengembangan sistem adalah suatu kerangka kerja yang digunakan untuk menstrukturkan, merencanakan, dan mengendalikan proses pengembangan suatu sistem informasi. Banyak ragam kerangka kerja yang telah dikembangkan selama ini, yang masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri. Suatu metodologi pengembangan sistem tidak harus cocok untuk digunakan untuk semua proyek. Masing-masing metodologi mungkin cocok diterapkan untuk suatu proyek tertentu, berdasarkan berbagai pertimbangan teknis, organisasi, proyek, serta tim.



Perbedaan anatara kedua metode diatas adalah target atau lama pengerjaan pada metode prototyping model biasanya digunakan untuk project dengan jangka waktu sedikit dan project sederhana. Sedangkan metode waterfall biasanya digunakan untuk project dengan jangka waktu lama dan project besar. Mengapa demikian ? Hal itu terjadi karena metode waterfall lebih terstruktur sehingga membutuhkan banyak proses dan pengerjaan. 



Referensi :

Akinsola, Jide ET, et al. "Comparative analysis of software development life cycle models (SDLC)." Computer Science On-line Conference. Springer, Cham, 2020.

Nugraha, Wahyu, Muhamad Syarif, and Weiskhy Steven Dharmawan. "Penerapan Metode SDLC Waterfall dalam Sistem Informasi Inventori Barang Berbasis Desktop." JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) 3.01 (2018): 23-29.

Mustika, Mustika, Eka Prasetya Adhy Sugara, and Maissy Pratiwi. "Pengembangan media pembelajaran interaktif dengan menggunakan metode multimedia Development Life Cycle." Jurnal Online Informatika 2.2 (2018): 121-126.

PROYEK, MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Saturday, September 4, 2021
Posted by Fahrul

PROYEK, MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Proyek adalah kegiatan temporer untuk menghasilkan produk yang khas atau memberikan layanan yang khas. Proyek adalah Aktifitas kerja temporer, dengan kriteria :
  1. Memiliki  awal dan akhiir
  2. Memiliki jadwal, biaya dan batasan kualitas
  3. Merupakan usaha yang spesifik
  4. Merupakan sejumlah scope yang harus dilaksanakan
Manajemen adalah mengelola, melatih atau mengarahkan suatu kegiatan.
 
Jadi manajemen proyek adalah merencanakan proyek untuk memenuhi tujuan dari suatu proyek. Sedangkan manajemen proyek perangkat lunak adalah mengelola atau merencanakan rekayasa perangkat lunak untuk mencapai target yang telah ditentukan dengan batasan sumber daya dan waktu. 

Manajemen proyek perangkat lunak jauh lebih bermasalah dibandingkan proyek rekayasa lainnya karena kendala pada sistem keamanan yang mudah ditembus atau dibobol. Hal ini menjadi poin penting yang membuat proyek perangkat lunak jauh lebih bermasalah. Karena keamanan data yang terancam membuat proyek perangkat lunak lebih sulit dibuat. 

Referensi :
Amalya, Vinnia Risa. "Sistem Operasi Berbasis Perangkat Lunak Sebagai Pengelola Sistem Komputer." (2021).

Supradono, Bambang. "PENGEMBANGAN KERANGKA KERJA MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI (STUDI EMPIRIK: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG)." PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL. Vol. 1. No. 1. 2012.

Syahrial, Hadi. "Pengembangan Sistem Manajemen Kelemahan Keamanan Informasi (SMKKI) Menggunakan Lotus Notes." Semantik 1.1 (2011).


PROYEK DAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

Saturday, August 28, 2021
Posted by Fahrul

Proyek ?

Proyek adalah kegiatan usaha sementara untuk menciptakan sesuatu atau memperbaiki sesuatu dengan target yang telah ditentukan dengan batasan waktu, sumber daya dan dana. 

Proyek Perangkat Lunak adalah kegiatan usaha untuk menciptakan perangkat lunak untuk mencapai suatu tujuan atau target dengan batasan waktu, sumber daya dan dana.

Jadi Manajemen Proyek Perangakat Lunak adalah proses mengola kegiatan usaha yang dilakukan untuk membuat suatu perangkat lunak untuk mencapai target tertentu dengan batasan waktu, sumber daya dan dana.

Perancangan Sistem (Cont)

Saturday, March 27, 2021
Posted by Fahrul

Perancangan Sistem (Cont)

 

Halo gaes, jadi kita akan melanjutkan penjelasan tentang Perancangan Sistem. Checkidout.

DESAIN SISTEM

Tujuan dari desain sistem. Solusi tersebut dapat berupa:

turn-key system: beli sistem jadi dan tinggal pakai,

Customized system: beli sistem jadi dengan penyesuaian di sana sini, 

in-house debelopment: membuat sistem sendiri


Output Desain sistem hasil in-house development, yaitu:

Desain Proses,

Desain Basis Data,

Desain Input,

Desain Output,

Desain Antarmuka dengan Pemakai,

Desain Kontrol

Desain Jaringan Komputer.

 

Perancangan Proses

Tujuan dari perancangan proses untuk menjaganya proses data  lancar dan teratur untuk menghasilkan informasi yang benar dan mengawasi proses dari sistem. Perancangan proses digambarkan dengan sistem flowchar atau DFD.Tipe Prosesnya meliputi:

Batch Processing: datanya tidak dapat diperoleh secara langsung ketika datang, tetapi dikumpulkan terlebih dahulu dalam batch dan langsung di proses.

Online Processing: data langsung diinputkan.

Remote Batch: data dimasukkan secara online ataupun offline kemudian dikumpulkan dalam batch sebelum diproses.

Real Time: proses yang cepat sehingga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang sama.

Perancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah proses yang menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.

Langkah-langkah perancangan basis data, yaitu:

Menentukan kebutuhan file untuk sistem baru

Menentukan parameter kebutuhan file dari database

Tiga model database yang cukup dikenal adalah model hierakrikal, model jaringan, dan relasional.

Relation database management systems, dibuat dengan struktur tiga skema, yaitu - ekstrenal, konseptual dan internal.


Perancangan Input

Alat input digolongkan yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung.

Ada beberapa syarat untuk perancanga Input adalah  yang di input data variabel, tidak perlu input data yang dapat dihitung atau disimpan oleh program, menggunakan kode atribut yang sesuai, jika suatu dokumen dirancang untuk mengumpulkan data, gunakan hal-hal berikut:

cantumkan instruksi pengisian form

minimalkan jumlah tulisan tangan

urutkan data yang harus diisi seperti urutan membaca buku

gunakan rancangan berdasar pada metafor

kontrol internal dalam desain input yang pertama jumlah input harus dimonitor, jangan sampai ada yang terlewat, lalu pastikan data yang diinput valid: eksistensi, tipe data, domain, nilai-nilai kombinasi, self-chechking digits, dan format.

Langkah-langkah desain input yang pertama identifikasi input sistem dan review kebutuhan pemakai. Kedua pilih kontrol GUI yang sesuai seperti text box, radio button, check box, list box, drop-down list, combination box, dan buttons. Dan yang terakhir bila perlu, buat desain dokumen sumber.


Desain Output

Jenis Output ada 2, jenis output internal dan eksternal :

Output internal: output bagi ini akan tetao berada di perusahaan dan akan disimpan sebagai arsip atau dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi.

Output eksternal: output yahng didistribusikan kepada pihak luar.

 

Perancangan Antarmuka

Tipe pemakai komputer ahli dan pemula. Faktor yang mendukung untuk pamakai pemula adalah :

faktor pemakai

faktor huma engineering

dialog dan istilah

ada beberapa masalah yang sering muncul dalam desain antarmuka seperti penggunaan singkatan-singkatan, desain yang tidak jelas, ketidakmampuaan membedakan tindakan-tondakan alternatif yang harus dipilih pemakai, pendekatan problem solving yang tidak konsisten dan desain yang tidak konsisten.

Dan juga ada beberapa hal untuk memecahkan masalah diatas contohnya, pahami user dan tugas mereka, libatkan user dalam desain antarmuka, uji sistem dengan melibatkan user, lakukan proses desain secara iteratif.

syarat untuk desain antarmuka:

Layar harus diformat agar berbagai info, perintah, pesan muncul di area layar yang konsisten

Pesan, perintah, informasi jangan terlalu panjang

Jangan terlalu sering memakai atribut display yang menggangu seperti blinking, highlight, dsb

Nilai default dibuat jelas

Antisipasi error yang mungkin dibuat user

Jika ada error, user mestinya tidak boleh melanjutkan tanpa memperbaiki error tersebut

Jika user melakukan sesuatu yang membahayakan sistem, keyboard harus terkunci dan pesan untuk meminta bantuan teknisi harus dimunculkan

selain syarat desain antarmuka, ada beberapa syarat lainnya yang ada pada desain antarmuka, yaitu, syarat-syarat dialog: gunakan kalimat sederhana dan benar, jangan mencoba melucu, dan jangan menghina. Syarat-syarat istilah: jangan gunakan jargon komputer, hindari singkatan jika mungkin, konsisten dengan pemilihan istilah, dan pilihlah istilah yang tepat untuk perintah.

 

Perancangan Kontrol Sistem

Tujuan dari desain kontorl agar keberdaan sistem setelah diimplementasi dapat mengatasi kendala dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.

Ancaman yang dapat terjadi seperti, kurangnya pelatihan, perangkat lunak yang bersifat merusak (virus), penyadapan, pengaksesan yang tidak sah, perubahan / kehilangan database, kegagalan landasan teknologi

Jenis kontrol:

 pecegahan

pendeteksian

pengkoreksian

 Perancangan Jaringan Komputer

 Langkah-langkah desain jaringan komputer adalah membuat segmen bidang usaha, membuat sebuah model LAN, interkoneksi segmen-segmen jaringan, Topologi: Bus, Star, Ring

 

PROSES PERANCANGAN SISTEM

Pada awalnya kita harus menetapkan strategi kerangka kerja untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. rancangan tersebut melibatkan manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem. lalu proses tersebut harus dipastikan bahwa proyek tersebut yang diusulakn dievaluasi dan diproritaskan. untuk memenuhi alasan melakukan perencanaan sistem yaitu dihubungi dengan rencana bisnis dan menghindari sejumlah kerugian.

Proses selanjutnya adalah membuat sebuah komponen laporan yang pertama, komponen keselurahn ( berhubungan dengan sumber daya yang diperoleh selama 3 - 5 tahun ) meliputi: personil baru, hardware, software, peralatan telekomunikasi, lokasi computer dan keamanan. Kedua, komponen aplikasi: suatu portofolio yang disetujui dari porposal proyek sistem, secara luas menyatakan yang termasuk komponen keseluruhan. Untuk melakukan proses tersebut, adanya sebuah komunikasi dengan analis sistem. keduanya berhubungan dengan proses mendefiniskan kebutuhan pemakai dan perbedaan pada cakupkan dan tahap rinci. Memastikan adanya perancangan sistem, harus adanya faktor strategi yang mendukung. serta harus diadakan evaluasi terhadap faktor kelayakan dan faktor strategi.

 

STAKEHOLDER

pihak individu, kelompok, ataupun komunitas tertentu yang mempunyai kepentingan dalam suatu perusahaan. Stakeholder mempunyai potensi untuk bisa memengaruhi ataupun dipengaruhi oleh bisnis yang ada didalamnya. Tujuh Stakeholder pada pengembangan Sistem Infpormasi, yaitu :

System analysts

System owners

System users

System designers

System builders

Information techology vendors

Information technology consultants. 


Referensi : 

Musiliduhin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta :                     CV Andi.

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset

Al-Fattah, Hanif. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing                                     Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : CV Andi Offset

Perancangan Sistem 1

Saturday, March 20, 2021
Posted by Fahrul

PERANCANGAN SISTEM

Halo gaes kembali lagi diblog saya, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang perancangan sistem dari mata kuliah Analisis dan Perancangan Sistem. Pada kesempatan kali ini kita akan masuk ke tahap desain sistem. nah jadi teman langsung aja cekdiot....

Tahap Desain Sistem

Seperti yang kita ketahui setelah tahap analisis, maka sistem mendapat gambaran yang jelas untuk apa saja yang bisa dikerjakan untuk lanjut ke tahap desain sistem. Desain Sistem dibagi menjadi dua, desain sistem secara umum dan desain sistem terinci. Desain dalam perangkat lunak merupakan upaya untuk membentuk sebuah sistem yang memberikan keputusan  terhapad :
  1. Spesifikasi kebutuhan fungsional
  2. Memenuhi target
  3. Memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performasi maupun pengunaan sumber daya
  4. Kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan perangkat. 
Tujuan dari desain adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer. Perencanaan suatu sistem dilakukan agar pembangunan siste sesuai blueprint yang ada, sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi. Biasanya pengembengan sistem dilaksanakan dalam lingkup proyek. sebelum dilaksanakan proyek pengembangan sistem informasi dimulai, maka proyek tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pemngambil keputusan. Maka dari itu perancangan/desain sistem sangat diperlukan untuk membuat atau mengembengkan suatu sistem. Sasaran dari desain sistem agar bisa berguna, mendukung tujuan utama perusahaan, harus efesien, efektif, dan harus mempunyai rancangan yang terinci.

Individu Pengambil Keputusan

1. Executive (manajemen tingkat atas)

Karakteristik umum mengenai orang-orang yang terlibat pengambilan keputusan executive prioritas utama executive adalah ROI (Return On Invement). Agar proyek dapat disetujui, maka harus mampu menyakinkan mereka bahwa proyek tersebut dapat meningkatkan ROI.

2. Middle Mananger (manjer level menengah)

Karakteristik umum mengenai orang-orang yang terlibat pengambilan keputusan middle manager prioritas utama middle manager biasanya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas kerja. Jadi sistem informasi yang akan dikembangkan tersebut harus mampu menunjukan seberapa besar produktivitas kerja akan meningkat dengan adanya sistem baru tersebut.

3. Functional User (pengguna aplikasi langsunnga)

Kebutuhan utama functional user yaitu suatu aplikasi yang akan mempermudah pekerjaan mereka. Jadi harus mampu menunjukan kemudahan apa yang akan diperoleh mereka dengan adanya sistem informasi yang akan dikembangkan tersebut jika melibatkan functional user.

Personil yang terlibat adalah analis sistem, personil lain seperti: spesialis pengendali, personil penjamin kualitas, spesialis komunikasi data, dan pemakai sistem (user)

Jadi Tahap Desain sangat diperlukan untuk menyempurnukan suatu sistem informasi. Karena tujuan dari tahap ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer.

Referensi : 

Musiliduhin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta :                     CV Andi.

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset

Al-Fattah, Hanif. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing                                     Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : CV Andi Offset


 Tahapan Analisis Sistem dan Metode Pengumpulan Kebutuhan

 

Halo gaes selamat datang sekaligus selamat membaca artikel ringkasan yang saya buat dengan judul dari materi mata kuliah APS yaitu Tahapan Analisis Sistem dan Metode Pengumpulan Kebutuhan. Nah jadi langsung saja cekidot.

 

Yang pertama kita harus mengenal suatu istilah yaitu SDLC (Software Development Life Cycle) atau yang berarti Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak. Artinya jika suatu software berhasil dibuat, maka software tersebut dapat dikembangkan lagi sehingga menjadi lebih baik. Siklus yang terjadi mulai dari planning, analisa, perancangan, implementasi, testing dan integrasi, lalu yang terakhir adalah maintenance. Siklus ini terjadi agar software terus berkembang.

 

System Develompment Stage

Tahap Perancangan = memikirkan kebutuhan dari user. Langkah awal dari merencanakan.

Tahap Analisis Sistem = Tahap kritis dan sangat penting. Ditahap ini akan dilalukan evaluasi apakah sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Langkah-langkah analisa sistem : Identify, Understand, Analyze, Report

Tahap Desain Sistem

 

Identifikasi penyebab masalah

Analisis sistem harus memiliki pengetahuan tentang aplikasi yang sedang dianalisanya.

 

Identifikasi Titik Keputusan

Kondisi dimana ada sesuatu yang terjadi, jika sudah dapat mengidentifikasi titik keputusan penyebab masalah maka penelitian dimulai dari titik keputusan tersebut.

 

Identifikasi Personil Kunci

Personil kunci dapat menyebabkan masalah jika tidak dianalisa dengan baik

 

Bagaimana Cara memahami kerja sistem ?

Kita bisa melakukan melalui penelitian terinci, menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, daftar pertanyaan, dan pengambilan sampel.

 

Setalah selesai maka kita harus melaporkan hasil analisis yang nantinya akan diserahkan kepada steering committee dan diteruskan kepada manajemen.

 

Langkah selanjutnya adalah analisis hasil penelitian :

1. Analisis Kelemahan Sistem = seperti namanya analisis masalah yang terjadi agar dapat menemukan apa penyebab masalah tersebut.

2. Analisis Distribusi Pekerjaan = hal ini dilakukan untuk mengetahui beban pekerjaan dari masing-masing personil.

3. Anlisis Keandalan = untuk menunjukan seberapa banyak kesalahan terjadi

4. Analisis Dokumen = untuk melihat sistem yang lama

5. Analisis Laporan = untuk menganalisis sistem yang lama

6. Analisis Teknologi = untuk menganalisis kecocokan dalam sistem yang lama

7. Analisis Kebutuhan Informasi Pemakai = Agar bisa menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan user.

Setalah banyak melakukan analisis, kita selanjutnya melaporkan hasil analisis tersebut agar dapat berguna sebagai sumber informasi untuk membuat atau melanjutkan sistem yang baru. Hasil akhir analisis sistem akan ditentukan dari proposal yang telah diserahkan apakah layak dilanjutkan atau tidak.

 

Requirement adalah kondisi yang dibutuhkan oleh user untuk mengatasi suatu masalah atau untuk mencapai tujuan tertentu.

 

Metode Pengumpulan Kebutuhan terdapat dua metode yaitu tradisional dan modern. Metode tradisional adalah dengan wawancara, angketm observasi, Analisis prosedur dan dokumen lain. Sedangkan metode modern dapat dilakukan dengan JAD (Joint Application Design), CASE (Computer-aided Software engineering) tools dan Rekayasa ulang proises bisnis.

 

JAD mengumpulkan user kunci, manajer dan analisis sistem yang terlibat dalam analisis sistem saat ini. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi kebutuhan sistem secara simultan dari orang-orang diposisi penting yang terlibat di dalam sistem. Hasilnya dokumen tentang detil pekerjaan dari sistem saat ini dihubungkan dengan studi dengan sistem penggantinya.

CASE Tool perangkatat lunak untuk membangun sistem informasi secara otomatis

Rekayasa ulang proses bisnis adalah cara mencari dan mengimplementasikan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk mencapai terobosan baru pada produk dan jasa.

Software Requirement Spesification adalah hasil dari akhir proses analisis.

 

Kesimpulan

Untuk menganalisis sistem memerlukan banyak waktu dan tenaga agar dapat menganalisis dengan tepat dan cermat. Seorang analis harus mampu dan menguasai aplikasi yang sedang dibuat atau direncanakan. Dan dalam metode pengumpulan data bisa dengan metode modern dan tradional. Keduanya dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.


Musiliduhin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta :                     CV Andi.

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset

Al-Fattah, Hanif. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing                                     Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : CV Andi Offset

ANALISIS SISTEM

Tuesday, March 2, 2021
Posted by Fahrul

 ANALISIS SISTEM 

Sistem dan Analisis Sistem

Untuk menentukan konsep sistem memerlukan 2 pendekatan, pada prosedurnya dan komponennya.

Analisis Sistem

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara menguraikan sistem ke dalam komponen pembentuknya agar mengetahui bagaimana komponen tersebut bekerja dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan sistem/organisasi.

Sistem analis adalah individu yang berperan penting dalam proses pengembangan sistem. Pekerjaannya ialah mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan 5W+1H dari sistem tersebut agar dapat meningkatkan pencapaian bisnis dari organisasi tersebut.

Tujuan dari Analisis Sistem

Tujuan dari analisis sistem adalah untuk memahami suatu program yang telah dibuat ataupun yang baru akan dibuat agar bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan organisasi yang memerlukan untuk menjadi lebih baik.

Perbedaannya dengan Programmer ?

Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi berdasarkan hasil dari analis sistem. Nah ada juga analis sistem yang menulis kode ataupun sebaliknya.

Skill Analis Sistem

Ada beberapa keahlian yang dibutuhkan analis sistem yaitu :

1. Keahlian Analisa, skill yang wajib bagi seorang analis agar bisa memahami, memecahkan masalah dan pehamanan sistem untuk  bisa melihat sistem informasi sebagai sebuah sistem.

2. Keahlian Teknis, analis harus bisa memahami potensi dari suatu teknologi dan keahlian dalam pengunaan alat dan teknik pengembangan perangkat lunak serta ahli dalam menggunakan komputer.

3. Keahlian Managerial, kemampuan untuk mengatur sumber daya dan proyek, serta mampu mengahadapi perubahan dan resiko

4. Interpersonal skill, kemampuan milik seseorang yang bisa mengenal, menghadapi dan berkomunikasi dengan pihak lain.

5. Pengetahuan tentang bisnis.

6. Pengetahuan tentang metode kuantitatif.

Tanggung Jawab Sistem Analis

Tanggung jawab  sistem analis sangat besar pada suatu sistem terutama pada :

1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis

2. Aliran data menuju ke kompor

3. Pemrosesan dan penyimpangan data dengan komputer

4. Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya

Fungsi dari Sistem Analis ?

Nahh fungsi dari sistem analis adalah agar bisa mengidentifikasi masalah-masalah dari user agar dapat menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai. Lalu memilih alternatif atau metode untuk memecahkan masalah yang terdapat dari sistem. Dan yang terpenting dapat merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user.

Langkah Dasar Analisis Sistem

Ada 4 tahapan dasar untuk menganalisis suatu sistem yaitu :

1. identifikasi Masalah, mulai dari penyebab terjadinya masalah, lalu ke titik keputusan, setelah itu personil kunci.

2. Memahami Kerja Sistem, ditahap ini analis perlu mempelajari bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisa permasalahan atau kelemahan yang ada pada sistem tersebut. Mulai dari mengumpulkan data, membuat penugasan penelitian, lalu membuat agenda wawancara. Setelah itu, mengumpulkan hasil dari penelitian fakta yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Menganalisis kelemahan sistem, hal ini dilakukan untuk menemukan apa penyebab dari suatu masalah yang terjadi pada sistem tersebut.

4. Membuat laporan hasil analis sistem, nah laporan ini nanti diserahkan pada steering committee untuk diteruskan ke manajemen.

Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam menganalisis suatu sistem harus mengikuti prosuder yang sudah ada. Apa itu ? 4 tahapan dasar itulah yang menjadi landasan agar analis dapat bekerja dengan maksimal demi memenuhi kebutuhan suatu organisasi.

Referansi :

Musiliduhin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta :                     CV Andi.

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset

Al-Fattah, Hanif. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing                                     Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : CV Andi Offset

Konsep Dasar Sistem Informasi

Saturday, February 20, 2021
Posted by Fahrul

Konsep Dasar Sistem Informasi

Haloo guyss.. nah pada kesempatan kali ini saya mendapat kesempatan untuk meringkas materi Konsep Dasar Sistem pada mata kuliah analisis dan perancangan sistem.

 

Definisi Sistem

Pertama definisi dari sistem adalah himpunan komponen yang saling berpengaruh. Contoh sistem pernafasan, nah sistem pernafasan ini terbentuk dari beberapa komponen mulai dari hidung, mulut, faring, laring dan seterusnya. Dari setiap komponen tersebut mereka memiliki satu tujuan yang jelas yaitu untuk bernafas atau pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida.


Definisi Informasi

Informasi adalah kumpulan data yang diolah sehingga memiliki manfaat bagi si pendengar. Data yang diolah tadi memiliki tujuan yang biasanya menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Dalam arti lain berisi fakta. Informasi itu harus berisi data-data yang terbaru (Up to date). 

Sistem informasi adalah sistem yang mengolah data agar dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi suatu organisasi atau perusahaan.

 

Sumber Daya/Komponen Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi Terbagi menjadi 5 :

1. Sumber daya manusia, sebagai orang yang membutuhkan informasi dari sistem (pemakai akhir) dan pakar dari SI yaitu orang yang mengembangkan sistem informasi.

2. Sumber daya hardware, alat fisik yang diperlukan sistem untuk berproses untuk mendapatkan informasi.

3. Sumber daya software, bisa berupa SO, Aplication, Prosedure yang membantu rangkaian pemrosesan informasi.

4. Sumber daya data, biasa yang berupa angka atau huruf. Bisa juga berupa vidio atau audio.

5. Sumber daya jaringan, Teknologi sekarang membutuhkan jaringan agar informasi dapat sampai dengan cepat bagi si pengguna.

 

Aktivitas Sistem

1. Tujuan. Sistem harus memiliki tujuan untuk memotivasi sistem agar sistem dapat terkendali.

2. Masukkan. Agar sistem dapat berproses, ia harus memiliki masukkan.

3. Proses. Setelah memiliki masukkan maka sistem akan berproses untuk mendapatkan hasil atau keluaran (output).

4. Keluaran. Hasil dari proses.

5. Batas. Batas adalah pemisah antara daerah luar sistem dan sistem.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik. Bagian ini mencuplik keluaran. Guna untuk mengontrol masukkan maupun proses.

7. Lingkungan. Hal ini mempengaruhi operasi sistem. Jadi jika lingkungan tidak mendukung maka dapat merugikan sistem itu sendiri.

 

Syarat Sistem

1. Sistem dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

2. Elemen dari sistem harus memiliki fungsi.

3. Adanya relasi antara setiap elemen.

4. Unsur dasar dari proses lebih penting dari elemen lain.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada setiap elemen.

 

Karakteristik Dari Sistem

1. Batasan (boundary) : unsur mana yang masuk ke dalam sistem dan yang di luar sistem.

2. Lingkungan (environment) : segala yang berada di luar sistem yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap sistem.

3. Masukan (input) : Sumber daya yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh sistem

4. Keluaran (output) : Produk atau tampilan layer komputer yang disediakan untuk lingkungan oleh kegiatan sistem

5. Komponen (component) : proses dalam suatu sistem yang melakukan perubahan input menjadi bentuk setengah jadi.

6. Penghubung (interface) : tempat interaksi antara komponen dan lingkungannya.

7. Penyimpangan (storage) : tempat penyimpanan sementara.

 

Pembagian Sistem

1. Sistem Fisik adalah elemen- elemen yang bertemu satu sama lain secara fisik dan dapat diidentifikasi secara nyata tujuannya.

2. Sistem Abstrak adalah sistem yang terbentuk karena ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasi secara nyata, tapi dapat diuraikan elemennya.

 

Nah setelah penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari berbagai macam komponen yang memiliki satu tujuan utama. Dan tujuan utama tersebut tentulah berguna bagi organisasi/perusahaan yang menggunakannya. Pada zaman sekarang sangat mudah untuk mengakses segala informasi dari belahan dunia. Karena kemajuan teknologi yang pesat dapat membantu manusia untuk memudahkan pekerjaan mereka. Tapi hal ini juga bisa jadi pedang bermata dua jika kita hanya mengandalkan teknologi maka akan timbul rasa ketergantungan pada dunia maya.

 

Dasar dari sistem informasi ada 3 yaitu input, proses dan output. Ketiga hal tersebut berperan penting dalam membantu sistem informasi untuk berproses agar hasil yang dikeluarkan memuaskan.

 

Referensi :

Musiliduhin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:                                CV Andi.

Sutabri, Tata. 2012.Analisis Sistem informasi.Yogyakarta : CV ANDI.

Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung : Abdi Sistematika.

 

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Powered by Blogger.

Popular Posts

- Copyright © APE APE LAH -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -